MEMILIKI aroma napas yang bau tentu bukan perihal sepele. Napas bau amat dapat membuat minder, mengganggu kehidupan sosial kita, bahkan yang lebih fatal dapat memengaruhi kehidupan perkawinan.
Dalam buku berjudul "Cegah Sejak Dini", Prof Dr Zubairi Djoerban DpPD-KHOM memaparkan penyebab-penyebab napas dari mulut bau, antara lain:
Kebersihan mulut yang buruk
Berkumurlah setiap kali sesudah makan dan sikat gigi karena bila tidak sisa makanan akan diubah oleh jutaan bakteri yang ada di mulut kita sehingga menghasilkan bau tak sedap. Selain itu juga janganlah lupa selalu menyikat gigi sewaktu menjelang tidur dan sewaktu bangun.
Jenis makanan tak diperhatikan
Asal bau mulut terutama berasal dari degradasi protein di mulut oleh bakteri. Daging, ikan, susu, keju, telur, dan sebagainya memudahkan timbul bau mulut. Untuk itu, perlu berkumur dan sikat gigi lebih sering. Selain itu, makanan tertentu menyebabkan bau yang tidak sedap sehingga perlu dihindari, misalnya bawang putih, durian, pete, dan jengkol.
Gigi lubang dan keropos
Gigi berlubang apalagi sudah menjalar ke dalam, menyebabkan napas bau. Hal ini dapat terjadi diakibatkan timbunan plak sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan berkumur dan sikat gigi menjadi tempat mikroorganisme berkumpul dan akan mengeluarkan zat yang bersifat asam.
Plak sendiri terjadi akibat sisa makanan dari bahan karbohidrat, misalnya nasi, sereal, roti, permen, dan kue. Bakteri di mulut mencerna makanan tersebut dan merubahnya menjadi asam. Asam mengikis lapisan lembut email pada gigi, menyebabkan timbulnya lubang pada gigi, yang disebut karies.
Radang gusi
Gusi yang terinfeksi dapat menyebabkan gusi membengkak, nyeri, dan menimbulkan nanah yang menyebabkan napas bau.
Kelainan pada kelenjar air ludah
Air ludah mengandung anti bakteri dan oksigen, yang keduanya berfungsi menjaga mulut tetap bersih dan dalam kondisi aerobik yang mencegah pertumbuhan bakteri. Kadang-kadang saluran di kelenjar air ludah dapat tersumbat batu atau tumor, keduanya dapat menyebabkan bau mulut.
Tonsilitis
Radang kelenjar tonsil atau amandel data menyebabkan napas bau.
Pharyngitis
Radang di daerah pharynx, apalagi bila disertai abses dapat menimbulkan bau mulu
Tembakau
Mengunyah tembakau menyebabkan bau mulut, baik karena tembakaunya sendiri maupun akibat iritasi mukosa.
Merokok
Perokok hampir selalu napasnya bau. Merokok meningkatkan kadar CO2 dan mengurangi kadar oksigen yang memudahkan bakteri berkembang. Jadi selain menyebabkan adiksi, kanker, dan berbagai kelainan di paru dan jantung, merokok juga menyebabkan napas bau.
Kelainan hidung dan telinga
Napas bau dapat disebabkan oleh radang sinus (sinusitis) atau radang selaput hidung ataupun radang telinga tengah.
Diabetes melitus/kencing manis
Sebagian besar orang dengan kencing manis menderita napas bau, khususnya untuk yang tidak menjaga kebersihan mulut. Penyebabnya antara lain peningkatan kadar gula di mulut dan seringnya timbul sariawan ataupun lidah kotor. Bakteri mulut pada penderita diabetes tumbuh lebih cepat.
Demam panas
Pasien dengan panas, sering kali disertai napas bau, misalnya pada demam tifoid, AIDS, dan tuberkulosis.
Pasien Bed-ridden
Pasien yang berbaring lama akibat stroke dengan kelumpuhan misalnya, sering kali mengalami napas bau karena mulut dan lidahnya relatif kotor dan minum terbatas.
Penyakit esofagus, lambung, dan usus
Gas di lambung yang kadang keluar melalui mulut dapat menyebabkan napas bau. Kondisi ini dapat terjadi akibat kelemahan spinkter, gastritis, koreng lambung atau kanker lambung, TBC usus, koreng usus (ulcerative collitis) serta sindroma malabsorpsi.
Penyakit paru
Pneumonia, abses paru, bronkitis, bronkiektasis, tuberculosis, dan kanker paru dapat menyebabkan napas bau.
Penyakit lever
Hepatitis, sirosis, dan penyakit kandung empedu dapat menyebabkan napas bau.
Pasien psikiatris
Napas bau sering ditemukan pada pasien psikiatri akibat kebersihan mulut yang buruk, makan tidak teratur dan minum kurang banyak.
Sumber : http://health.okezone.com/read/2012/01/09/486/554331/ini-dia-penyebab-bau-mulut-ii-habis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar