Kamis, 05 Januari 2012

Balita yang Jarang Tidur Siang Berisiko Punya Masalah Mental

Balita membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa. Karena itulah balita yang kurang tidur siang bisa lebih stres dan tidak bahagia, yang berisiko mengalami masalah mental seumur hidupnya kelak.

Hal ini terungkap dari hasil penelitian baru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Colorado Boulder.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa anak-anak kecil yang kehilangan sekali waktu tidur siang saja bisa menjadi lebih cemas dan kurang tertarik pada dunia mereka. Anak yang kurang tidur siang juga kurang merasa bahagia dan sulit mengatasi stres.

Dan dalam jangka panjang, kurang tidur bahkan bisa menyebabkan masalah yang terkait dengan suasana hati seumur hidup.

Dalam penelitian ini, peneliti mengukur pola tidur balita berusia 2 sampai 3 tahun dengan mengenakan perangkat khusus yang mengukur berapa banyak mereka tidur. Peneliti kemudian menggambarkan ekspresi wajah balita ketika mereka mendapatkan tidur siang dan ekspresi lain pada saat kehilangan tidur siang.

Hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of Sleep Research, menunjukkan bahwa balita tampak lelah dan 34 persen kurang positif bila kurang mendapatkan tidur siang. Mereka juga menjadi 3 kali lebih stres dibandingkan dengan yang mendapatkan cukup tidur.

Anak-anak yang kurang tidur juga 39 persen menjadi kurang penasaran, sehingga menjadi tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya.

"Studi ini menunjukkan kurang tidur dapat menyebabkan balita mengekspresikan perasaan yang berbeda, yang dari waktu ke waktu dapat membentuk perkembangan otak emosional dan menempatkan mereka pada risiko masalah yang berhubungan dengan suasana hati seumur hidup," jelas Prof LeBourgeois dari University of Colorado Boulder, seperti dilansir Dailymail, Kamis (5/1/2012).

Sama seperti gizi yang baik, lanjut Prof LeBourgeois, tidur yang cukup juga merupakan kebutuhan dasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar