Rabu, 04 Januari 2012

Perceraian Picu Kerontokan Rambut Wanita


 Menghadapi sebuah perceraian merupakan sesuatu yang sangat sulit dan menyebabkan rasa sakit secara mental bagi yang menjalaninya. Tak hanya mental, perpisahan juga memengaruhi fisik wanita secara langsung. Temuan baru mengungkap, wanita yang bercerai berisiko tinggi mengalami kerontokan rambut.

Usia dan genetik adalah dua prediktor utama penyebab kerontokan rambut pada pria maupun wanita. Sebuah penelitian baru di Case Western Reserve School of Medicine menemukan bahwa wanita kehilangan pasangan, karena bercerai atau kematian jauh lebih mungkin mengalami penipisan rambut dibandingkan wanita yang ada dalam pernikahan bahagia atau wanita lajang.

Dr Bahman Guyuron, ketua departemen bedah plastik di Case Western Reserve School of Medicine mengatakan, hal ini terkait tingkat stres tinggi. "Kemungkinan besar, stres dari efek perceraian memicu kerontokan rambut di kalangan wanita," ungkapnya kepada HealthDay News.

Guyuron menambahkan bahwa situasi stres lainnya, seperti memiliki anak memengaruhi wanita dengan cara yang sama. Dia juga menemukan bahwa selain genetika dan stres, minum alkohol berlebihan serta merokok dapat berkontribusi pada kerontokan rambut wanita.

Kesimpulan ini dicapai setelah mempelajari 84 wanita kembar identik, yang diminta mengisi kuesioner gaya hidup mereka. Kemudian, responden menjalani uji darah dan analisis foto ekstensif rambut.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang minum kopi, melindungi kepala dari sinar matahari dan wanita yang merasa bahagia secara keseluruhan memiliki risiko lebih rendah mengalami kerontokan rambut.

Meskipun studi menemukan perceraian tak memengaruhi pria dengan cara yang sama, risiko kerontokan rambut di dua jenis kelamin ini sama bila jika mereka merokok atau minum berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar